Jumat, 31 Januari 2014

“Pindahkan” Gapura dan Stadion Lengis ke Bawean

1 Januari 2012


CUKUP mengejutkan, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto berusaha mengukir sejarah kepemimpinannya dalam bangunan-bangunan monumental yang akan didirikan di “daratan” Gresik, seperti gerbang masuk kota dan Stadion Lengis.

Anggaran yang disiapkan pun fantastis, Rp 7 miliar per gapura, padahal Bupati bakal membangun tiga gapura. Satu di pintu masuk kota Gresik dari Romokalisari (perbatasan Surabaya), kemudian di pintu keluar tol Bunder dan Manyar. Mengejutkan lagi dana pembangunan Stadion Lengis. Rencananya bakal menghabiskan duit sekitar Rp 230 miliar lebih.

Padahal, di “daratan” Gresik lain kini kondisinya sungguh mengenaskan. Akibat cuaca buruk, transportasi ke Bawean beberapa minggu terakhir membuat pasokan bahan bakar minyak (BBM) habis. 

Para guru harus jalan kaki karena bensin sudah tidak lagi ada di pasaran. Anak-anak Bawean harus rela belajar dan ngaji hanya dengan menggunakan lampu templek lantaran Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Bawean sudah tak bisa lagi beroperasi. Dan ibu-ibu rumah tangga pun harus memunguti kayu batang per batang, ranting per ranting di hutan untuk memasak karena gas ataupun minyak tanah sulit didapatkan. Ironis memang!

Bayangkan jika stadion dan gapura-gapura megah tersebut “dipindahkan” ke Bawean. Artinya, dana ratusan miliar tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Bawean, mulai dari transportasi hingga penerangan.

Terkait stadion, Bupati mestinya harus belajar dari Surabaya Sport Center (SSC) yang jaraknya kurang dari 5 kilometer dengan rencana pembangunan Stadion Lengis. SSC atau yang juga kenal dengan nama Gelora Bung Tomo ini menghabiskan Rp 400 miliar. 

Tapi faktanya, sampai beberapa tahun setelah pembangunan, stadion itu justru mangkrak, sejumlah tembok juga sudah mulai retak. Bukannya mendapatkan tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pastinya, Pemkot Surabaya selaku pemilik SSC harus mengalokasikan di APBD tiap tahun Rp 1 miliar untuk perawatannya.

Dalihnya, akses menuju SSC sulit. Bayangkan dengan Stadion Lengis yang akan dibangun sekitar 15 menit waktu tempuh dari SSC. Belum lagi persaingannya dengan SSC nanti.

Kemudian gapura, dana yang disediakan untuk satu gapura sebanding dengan alokasi anggaran untuk pengobatan gratis keluarga miskin (gakin) atau Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di Kabupaten Gresik. Hasil pembangunan gapura, Bupati hanya akan mendapatkan decakan kagum bagi orang yang melintas di sana, tapi tidak mensejahterakan warganya.

Memang Bupati Gresik “haram” hukumnya pesimistis dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, namun Bupati harus mengedepankan sekala prioritas dalam programnya. Tidak sekedar mengukir sejarahnya di bangunan-bangunan mahal tersebut.

Dan jika kembali ke Bawean, tahun ini hanya mendapatkan Rp 12 miliar untuk perbaikan dan pemeliharaan Jalan Lingkar Bawean (JLB). Akan lebih bermanfaat jika Bupati mengalihkan anggaran ratusan miliar rupiah pembangunan gapura dan stadion tersebut untuk pengadaan kapal besar yang mampu melayani Gresik-Bawean meskipun pada saat cuaca buruk. Sebagai perbandingan, harga Vassel Motor (VM) Tungkal Samudera, kapal pengeberangan Gresik Bawean yang sekarang mangkrak hanya sekitar Rp 12 miliar. 

Atau bisa juga untuk pembangunan pembangkit listrik di Bawean, baik tenaga matahari atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Apabila Bupati mampu membangun Pulau Bawean, bukan hal mustahil namanya akan dikenang sepanjang masa, jika memang tujuan akhir dia hanya untuk imaging atau pencitraan saja, sebab Bawean memiliki potensi wisata yang tidak kalah dengan Bali. Sebab wisata merupakan sektor paling potensial untuk menggali PAD. Jika infrastruktur memadai, pengembangan potensi wisata pun tinggal membuntuti saja.*
Selengkapnya...

Kamis, 30 Januari 2014

Alhamdulillah berbondong bondong sertai PAS Abd Hadi

 Harakahdaily, 
19 Mei 2012
KUALA TERENGGANU: Presiden PAS, Datuk Seri Tuan Guru Abdul Hadi Awang mengucapkan syukur dengan perkembangan yang berlaku dalam PAS sekarang.

Ketika PAS dituduh dengan pelbagai tohmahan, "berbondong-bondong cerdik pandai datang untuk kita, Alhamdulillah," kata beliau dalam Facebooknya.

Beliau yang dijadualkan berceramah di Taman Kota Wira, Ulu Sepetang, Batu Kurau, Perak esok dijangka akan menyambut berita gembira di majlis itu.

"Saya telah diberi faham bahawa majlis ini adalah majlis pengisytiharan bekas orang no 3 dalam pasukan polis untuk menyertai PAS," tulis beliau lagi.

Seorang bekas Pengarah Jabatan Siasatan Jenayah PDRM iaitu orang nombor 3 dalam pasukan polis dijangka akan menyerahkan borang menyertai PAS kepada beliau dalam ceramah itu malam esok.

Bekas pegawai kanan polis itu merupakan anak kelahiran Pantai Besar, Larut dan pernah menyandang beberapa jawatan dalam pasukan polis.

Antaranya, Timbalan Pengarah Logistik PDRM, Ketua Polis Selangor, Ketua Polis Sarawak, Timbalan Ketua Polis Selangor, Ketua Polis Daerah Pasir Putih Kelantan, Ketua Polis Daerah Shah Alam, Ketua Polis Daerah Dang Wangi dan Timbalan OCPD Sentul.

Bekas orang nombor tiga dalam PDRM itu baru sahaja bersara dari profesion polis kira-kira dua tahun yang lalu.

Dalam suasana rakyat sedang bertikam lidah dengan PDRM selepas himpunan Bersih 3.0 lalu, kesediaan beliau menyertai PAS sekali gus menolak persepsi PAS bermusuhan dengan polis.

Ketika dalam tugasnya, beliau terkenal sebagai pegawai kanan polis yang berusaha membanteras maksiat termasuk ketika beliau menjadi Ketua Polis Dang Wangi, Kuala Lumpur
Selengkapnya...

Rabu, 01 Januari 2014

10 Kota Terbesar Indonesia Dan Makanan Khasnya

- Indonesia terdiri dari 33 provinsi dengan jumlah penduduk 237.556.363 jiwa (menurut perkiraan sensus 2010) dan memiliki beberapa kota-kota besar dengan jumlah penduduk di kota-kota besar tersebut di atas 1 juta penduduk. Setiap kota-kota besar ini memiliki keadaan perekonomian, kebudayaan, infrastruktur yang berbeda-beda, termasuk untuk kuliner atau makanan khasnya. Berikut ini adalah 10 makanan khas Indonesia dari 10 kota besar di Indonesia sebagai rujukan wisata kuliner.

1. Asinan Jakarta dari Jakarta

[imagetag]

Jakarta adalah ibukota negara Indonesia juga merupakan kota terbesar di

Indonesia. Jakarta kota metropolitan, pusat segala pemerintahan, perdagangan, industri, perekonomian hampir semua ada di Jakarta. Jakarta sebagai propinsi daerah khusus istimewa (DKI) memiliki populasi penduduk yang sangat padat yaitu 9.607.787 jiwa (menurut sensus penduduk 2010). Dengan segala dinamikanya Jakarta juga sangat menarik untuk dijadikan salah satu tujuan wisata termasuk wisata kuliner. Berikut ini adalah beberapa makanan khas Jakarta (termasuk Betawi); Asinan Jakarta, Soto Betawi, Kerak Telor, Ketoprak, Bir Pletok, Roti Buaya, Nasi Kebuli, Es Teler, Lontong Sayur Khas Betawi dan lain sebagainya.

2. Lontong Balap dari Surabaya

[imagetag]

Surabaya sebagai ibukota provinsi Jawa Timur termasuk kota terbesar kedua di Indonesia dengan populasi penduduk sebanyak 2.765.487 jiwa. Surabaya menjadi pusat bisnis, perekonomian, perdagangan, industri, pendidikan di wilayah Indonesia bagian timur. Surabaya dikenal sebagai Kota

Pahlawan dan memiliki beberapa objek wisata yang menarik. Makanan khas Surabaya juga sangat terkenal seperti; Lontong Balap, Rawon, Rujak Cingur, Tahu Tek, Pecel Surabaya dan lainnya.

3. Nasi Timbel dari Bandung

[imagetag]

Bandung adalah salah satu kota terbesar di Indonesia dan merupakan ibukota provinsi Jawa Barat, dengan populasi penduduk sebanyak 2.394.873 jiwa. Banyak julukan untuk Bandung seperti Kota Kembang, Paris Van Java, kota belanja karena banyak terdapat factory outlet di Bandung. Bandung juga merupakan kota tujuan wisata dan berangsur-angsur menjadi kota wisata kuliner. Bandung memiliki makanan khas yang sangat terkenal seperti; Karedok, Batagor, Siomay, Nasi Timbel, Peuyeum, Es Goyobod, Colenak, Gurame Bakar, Serabi, Soto Bandung, Ambokueh, Oncom, dan masih banyak lagi.

4. Bika Ambon dari Medan

[imagetag]

Medan adalah ibukota provinsi Sumatera Utara dan merupakan salah satu kota terbesar ke

empat di Indonesia dengan jumlah penduduk 2.097.610 jiwa. Medan merupakan pintu gerbang Indonesia wilayah bagian barat. Medan memiliki objek wisata yang terkenal seperti Brastagi, Danau Toba dll. Medan juga memiliki wisata kuliner yang terkenal seperti; Soto Medan, Arsik, Lemang, Lomok-Lomok, Pisang Molen, Sambel Hebi, Tipa-Tipa dan lain sebagainya. Bika Ambon merupakan penganan khas Medan, walaupun bernama "Ambon" (nama kota di Maluku) namun Bika Ambon adalah asli Medan.

5. Lumpia dari Semarang

[imagetag]

Semarang adalah ibukota provinsi Jawa Tengah dan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dengan populasi penduduk sekitar 1.555.984 jiwa. Semarang tengah giat-giatnya menggalakan sektor pariwisatanya. Semarang juga memiliki wisata kuliner yang terkenal seperti; Lumpia Semarang, Wingko Babat, Bandeng Presto, Tahu Gimbal, Soto Semarang, Sego Goreng Babat Semarang, dan lain sebagainya.

6. Pempek dari Palembang

[imagetag]

Palembang merupakan ibukota Sumatera Selatan dan menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 1.455.284 jiwa. Baru-baru ini Palembang sukses menjadi tuan rumah penyelenggaraan pesta olahraga Asia Tenggara "Sea Games" ke 26 tanggal 11-22 November 2011. Palembang dijuluki sebagai "Bumi Sriwijaya" memiliki objek wisata dan wisata kuliner yang terkenal. Banyak etnis Tionghoa yang tinggal di Palembang dan berpengaruh pada kuliner Palembang yang merupakan hasil asimilasi dari etnis Tionghoa dan Melayu, seperti; Pempek, Tekwan, Model, Laksan, Mie Celor, Lakso, Pindang Patin, Malbi, Tempoyak, Otak-otak, Kemplang, Kue Sarikayo, dan lain sebagainya.

7. Coto Makasar dari Makassar

[imagetag]

Makassar adalah ibukota provinsi Sulawesi Selatan dan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dengan populasi penduduk sebanyak 1.338.663 jiwa. Makassar menjadi kota besar di Indonesia karena pembangunan di Makassar melaju dengan pesat. Makasar memiliki wisata yang terkenal seperti; Pantai Losari, Fort Rotterdam, Benteng Sombaopu, Trans Studio dll. Makassar juga memiliki makanan khas yang terkenal seantero nusantara seperti; Coto Makassar, Sop Konro, Roti Maros, Pisang Ijo, Es Palubutung, Jalangkote, Dangke, Kapurung dan lainnya.

Sumber

#bcfda5
Selengkapnya...

Tender Langat 2 dibuka tanpa lampu hijau Sgor

Malaysiakini
  Sep 11 2012 
Kerajaan persekutuan membuka tender bagi loji rawatan air Langat 2 walaupun gagal untuk mendapatkan lampu hijau daripada kerajaan Selangor bagi meneruskan projek bernilai berbilion ringgit itu.

NONEMenurut notis di lamanweb Syarikat Pengurusan Aset Air Berhad
(PAAB) - sebuah syarikat milik penuh Menteri Kewangan Diperbadankan -  tarikh tutup tawaran tender itu ialah pada 20 November.

Iklan tender, yang disiarkan di lamanweb PAAB, menyebut bahawa taklimat mengenai tender itu akan diadakan di Menara Multi Purpose di Kuala Lumpur esok. Dokumen tender, yang berharga RM10,000 akan dikeluarkan pada hari yang sama.

Menurutnya, butiran mengenai lawatan tapak akan diumumkan dalam taklimat tersebut.

Kerajaan negeri Selangor enggan memberikan kelulusan untuk projek Langat 2 atas alasan ia mesti dirundingkan bersama dengan langkah penstrukturan semula air di negeri ini.

Bagaimanapun, kerajaan persekutuan berkeras bahawa dua isu tersebut perlu dibincangkan secara berasingan.

Timbalan Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin, yang mempengerusikan jawatankuasa kabinet mengenai isu itu pada bulan Julai, telah mengarahkan Peguam Negara untuk mengkaji cara untuk pergi meneruskan projek tersebut tanpa kelulusan Selangor.

Isnin lalu, China Press memetik sumber-sumber kerajaan sebagai berkata Peguam Negara Tan Sri Abdul Gani Patail telah memberitahu jawatankuasa itu untuk meneruskan tender tersebut walaupun ditentang oleh Selangor.

Selangor menentang projek itu, yang termasuk bekalan air paip dari Pahang, kerana ia berpendapat bahawa negeri itu mempunyai bekalan air yang lebih daripada mencukupi.

Projek Langat 2 dianggarkan menelan kos RM8.7 bilion dan akan digunakan untuk merawat air yang disalurkan dari Pahang melalui terowong sepanjang 45km.

Selangor cuba untuk menguasai Syarikat Bekalan Air Selangor (Syabas) bagi menyusun semula syarikat itu sebelum menyerahkannya kepada kerajaan persekutuan.
Selengkapnya...

Suspek Pengawal Ambank Beli IC Palsu Bukan Yang Dikeluarkan Oleh JPN


KUALA LUMPUR – Suspek kes bunuh pegawai AmBank, Laode Ardina Laode Rasila dipercayai membeli kad pengenalan palsu daripada seorang lelaki warga Indonesia.

Ketua Polis Negara, Tan Sri Khalid Abu Bakar berkata, pembelian kad pengenalan palsu itu dibuat di Malaysia dan ia bukan kad pengenalan yang dikeluarkan oleh Jabatan Pendaftaran Negara (JPN).

“Dia (suspek) mengaku membeli kad pengenalan itu dari seorang lelaki warga Indonesia. Kita sedang menyiasat berkenaan dengan penjualan kad pengenalan palsu.

“Ini kad pengenalan palsu, bukan kad yang dikeluarkan oleh Jabatan Pendaftaran Negara dan suspek juga membeli kad pengenalan itu di Malaysia,” katanya ketika ditemui selepas merasmikan Seminar Pencegahan Jenayah Dari Perspektif Islam di Maktab Polis Diraja Malaysia di sini, hari ini.

Sementara itu katanya, polis turut memburu seorang lagi rakan suspek yang dikenali sebagai Joemar dipercayai menjadi dalang utama merancang rompakan tersebut.

Menurut Khalid, rakan suspek itu juga dipercayai memiliki sebahagian besar wang hasil daripada rompakan itu.

Semalam, Laode Ardina diberkas oleh sepasukan anggota polis dari Bukit Aman dalam Ops Cantas yang dijalankan Kampung Belungkor, Kota Tinggi, Johor.

Suspek dipercayai terlibat dalam rompakan di sebuah cawangan Ambank, USJ 2 Sentral pada 23 Oktober lepas menyebabkan seorang pegawai operasi bank terbabit, Norazita Abu Talib maut terkena tembakan di kepala.
Selengkapnya...